Yang dibahas dalam topik ini tentang rangkaian dan kontrol transformator yang meliputi perbaikan relai-relai (proteksi), pengawatan rangkaian dan pengotrolan suatu transformator. Secara spesifik kumparan dan bagian mekanik setiap transformator sama.
Lain halnya dengan alat proteksi, rangkaian dan pengontrolan suatu transformator sangat spesifik dan satu sama lain berbeda, tergantung dari tingkat keandaiannya.
Contoh:
Ada sebuah transformator sistem kontrol magnetis. kontrol elektronik/digital dan bahkan kontrol sistem komputer.
Jadi disini gamba-gambar rangkaian, kontrol dan relai-relai (proteksi) serta buku petunjuk pemeliharaan sangat menentukan dan diperlukan dalam perbaikan transformator.
Apabila pengelolaan perawatan tentang perawatan rangkaian dan terminal transformator dilaksanakan dengan intensif, maka kerusakan terhadap alat proteksi, kontrol dan rangkaian transformator tidak akan terjadi. Tetapi walaupun demikian dapat saja terjadi kerusakan-kerusakan di luar perhitungan.
Adapun kerusakan alat proteksi, kontrol dan rangkaian transformator serta perbaikannya, antara lain:
a. Kerusakan pada sumber tenaga dan pengawatan.
Kerusakan pada umumnya pada penyambungan pengawatan, circuit breaker dan pengaman arus lebih.
Tindakan perbaikan adalah dengan memperbaiki sambungan/terminal pengawatan, bongkar pasang/mengganti circuit breaker dan menguji atau mengganti pengaman arus lebih.
b. Kerusakan pada terminal utama dan pentanahan.
Kerusakan umumnya terjadi pada sambungan kabel pada terminal terlepas dan tahanan pentanahan di atas standar. Tindakan perbaikan adalah dengan mengganti terminal sambungan kabel. Dan memperbaiki pentanahan dengan memeriksa elektroda dan mengganti terminal sambungnya.
1) Kerusakan tap changer (perubah tap).
Kerusakan umumnya pada dudukan kontak utama, bagian mekanik macet, counter dan regulator. Tindakan perbaikan adalah dengan menyetel posisi kontak point dan atau mengganti, bongkar pasang bagian mekanik, mengkalibrasi counter dan menguji serta menyeting regulator dengan relai maupun manual.
2) Kerusakan indikator minyak, pendingin dan temperatur.
Kerusakan umumnya pada indikator minyak, indikator pendingin, dan indikator temperatur tidak menunjuk angka.
Tindakan perbaikan adalah dengan memeriksa, memperbaiki, dan mengganti alat-alat sensor permukaan minyak, sensor indikator pendingin dan sensor temperatur. Selain itu juga memeriksa, memperbaiki atau mengganti pengawatan dan memeriksa relairelai yang berhubungan dengan indikator.
3) Kerusakan alarm proteksi, relai, sumber daya DC dan pengawatannya
Kerusakan umumnya pada alarm tidak mengeluarkan sinyal, relai- relai tidak sesuai setting atau tidak bekerja dan sumber daya DC tidak mengeluarkan tegangan atau tegangan di bawah normal. Tindakan perbaikan adalah dengan memeriksa, memperbaiki alarm, memeriksa atau memperbaiki relai-relai serta memeriksa atau memperbaiki serta mengganti penyearah dan pengontrol sumber daya DC serta perbaiki penguatannya.
4) Kerusakan kontaktor-kontaktor, limit switch dan terminal control
Kerusakan umumnya pada kontaktor, limit switch dan terminal-terminalnya.
Tindakan perbaikan adalah dengan memeriksa, menseting, memperbaiki dan atau mengganti kontak point kontaktor, memeriksa atau menyetel dan memperbaiki limit switch dan memeriksa atau memperbaiki serta mengganti terminal- terminal.
5) Alat-alat ukur tidak mununjuk sempurna atau rusak
Kerusakan umumnya pada penunjukan yang tidak akurat atau tidak m enunjuk dan transformator ukur tidak berfungsi. Tindakan perbaikan adalah dengan mengkalibrasi, memperbaiki atau mengganti alat-alat ukur dan memeriksa serta memperbaiki pengawatannya serta memeriksa atau dapat melakukan perbaikan transformator ukur.