Telekomunikasi Tenaga Listrik

Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik

Yang termasuk dalam telekomunikasi untuk industri tenaga listrik adalah semua fasilitas telekomunikasi yang diperlukan dalam pengelolaan perusahaan tenaga listrik, antara lain adalah penyediaan dan kebutuhan, operasi, pengamanan dan pemeliharaan. Jaringan telekomunikasi merupakan sistem syaraf dalam pengelolaan perusahaan. Makin maju perusahaan makin penting adanya fasilitas yang dapat diandalkan dan komunikasi yang cepat dan handal. Sistem telekomunikasi ini dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu komunikasi untuk pembagian beban (load- dispatching), untuk pemeliharaan dan untuk keperluan administratif.

1. Komunikasi untuk Pembagian Beban
Komunikasi untuk pembagian beban digunakan dengan maksud untuk memungkinkan pembagian beban secara cepat dan tidak terganggu. Telekomunikasi untuk kebutuhan ini sistemnya tidak boleh digunakan bersama dengan kebutuhan lainnya. Bahkan perlu disediakan suatu sistem telekomunikasi cadangan. Dalam keadaan terjadi gangguan pada sistem tenaga, bencana alam atau bencana-bencana lainnya, sistem telekomunikasi harus tetap dapat bekerja dengan sempurna.
Fasilitas peralatan telekomunikasi yang sesuai untuk pembagian beban adalah komunikasi radio, telekomunikasi lewat pembawa PLC, dan lainnya.

2. Komunikasi untuk Pemeliharaan
Komunikasi untuk pemeliharaan dengan maksud agar komunikasi antara pusat listrik (power station), gardu (substation), saluran transmisi, saluran distribusi dan lainnya berjalan dengan baik dan lancar. Jenis telekomunikasi yang digunakan adalah telekomunikasi dengan kawat bagi sistem tenaga yang kecil dan telekomunikasi dengan radio atau dengan pembawa saluran tenaga Power Line Carrier (PLC) bagi sistem tenaga listrik yang besar. Komunikasi radio mobil sangat berguna dalam pemeliharaan saluran transmisi.

3. Komunikasi untuk Administratif
Komunikasi untuk keperluan administratif digunakan dalam hubungan antara kantor pusat, kantor daerah dan kantor cabang. Sering saluran komunikasi untuk pemeliharaan digunakan juga untuk keperluan administratif. Kadang-kadang yang dipakai untuk keperluan terakhir ini adalah saluran komunikasi cadangan guna tugas-tugas tersebut terdahulu.

Komunikasi dengan Kawat

1. Saluran Telekomunikasi
Komunikasi dengan menggunakan kawat tidak sesuai untuk pemakaian pada rangkaian yang penting atau pemakaian jarak jauh, karena pengaruh yang besar dari angin ribut, angin topan, gempa, banjir, interferensi dari saluran tenaga terhadap kawat komunikasi. Meskipun demikian, komunikasi jenis ini masih dipakai pada jarak pendek karena pertimbangan ekonomis. Komunikasi dengan kabel dipakai karena stabilitasnya lebih terjamin dibandingkan dengan komunikasi lewat saluran udara. Kelemahannya adalah komunikasi dengan kabel lebih mahal dan lebih menyulitkan apabila terjadi kerusakan.
Saluran udara dapat dipasang pada tiang-tiang yang khusus dan dapat dipasang pada tiang-tiang yang juga dipakai untuk keperluan lain, misalnya tiang distribusi. Dengan menggunakan tiang distribusi sebagai saluran udara telekomunikasi maka biayanya lebih murah. Saluran telepon yang dipasang pada tiang saluran tenaga berupa kabel, karena karakteristik kelistrikannya lebih baik dan lebih kuat. Beberapa keterangan mengenai kabel telekomunikasi ditunjukkan pada Tabel XII.1.

2. Sistem Transmisi Alat Komunikasi
Komunikasi dengan menggunakan kawat dapat dibagi menjadi dua sistem, yakni sistem transmisi suara dan sistem transmisi pembawa. Sistem transmisi suara dilakukan dengan cara menyalurkan arus listrik untuk komunikasi sesuai dengan frekuensi suara, Pada sistem transmisi pembawa dengan menyalurkannya sesudah mengubah frekuensi suara menjadi frekuensi gelombang pembawa. Frekuensi untuk komunikasi pembawa adalah antara 3 - 60 kHz dengan jumlah saluran bicara antara 1-3.
Untuk komunikasi pembawa dapat dipakai saluran udara maupun kabel, tetapi pada industri tenaga listrik lebih senang menggunakan komunikasi dengan pembawa pembawa saluran tenaga (Power Line Carrier, disingkat PLC) dan komunikasi radio.

C. Komunikasi dengan Pembawa Saluran Tenaga
Telekomunikasi dengan pembawa saluran tenaga (PLC) adalah komunikasi dengan cara arus pembawa (carrier current) ditumpukkan (superposed) pada saluran transmisi tenaga, sehingga saluran tenaga imenjadi rangkaian transmisi frekuensi tinggi. Jangkauan frekuensinya berbeda untuk setiap Negara, antara 10 sampai 500 kHz.
Untuk memungkinkan komunikasi dengan cara ini secara effisien, yaitu dimana karakteristik penyaluran syarat lewat pembawa digabungkan dengan karakteristik penyaluran tenaga pada tegangan tinggi diperlukan peralatan pengait (link coupling equipment).

Sistem pengaitan (coupling system ) diklasifikasikan menurut pengaitan induktif dan pengaitan kapasitif. Karena jebakan saluran (line trap) merupakan impedansi tinggi terhadap frekuensi pembawa, maka jebakan ini diserikan dengan saluran transmisi tenaga untuk memperbaiki karakteristik penyaluran gelombang-gelombang pembawa. Pengaitan induktif lewat udara menggunakan penghantar yang dipasang sejajar dengan jarak tertentu dari saluran transmisi. Sistem ini dipakai untuk mengaitkan peralatan PLC dengan saluran transmisi pada frekuensi tinggi. Sistem ini sekarang jarang digunakan.

Ada dua jenis pengaitan dengan kapasitor yaitu sistem pengaitan dengan kapasitor jenis penala (tuning type), dimana rangkaian penala (termasuk kapasitor pengait) dikaitkan secara seri dengan saluran transmisi dan jenis yang kedua adalah sistem pengaitan dengan kapasitor jenis penyaring (filter) pengaitan peralatan.

Related Posts